Follow Us

Awalnya Dikira Alami Kebutaan Karena Sering Main Games di Ponsel, Remaja ini Ternyata Terkena Penyakit Mengerikan yang Tak Bisa Disembuhkan

None - Jumat, 10 Januari 2020 | 21:00
Surya Utama (kiri) warga Dusun I Desa Pinangripan, Kecamatan Air Batu, Asahan mengalami gangguan penglihatan sejak Mei 2019.
Tribun Medan / Mustaqim

Surya Utama (kiri) warga Dusun I Desa Pinangripan, Kecamatan Air Batu, Asahan mengalami gangguan penglihatan sejak Mei 2019.

“Faktor genetik dan riwayat keluarga ada yang glaukoma, maka periksa mata pada usia 30,” ujar dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center Ikke Sumantri.

Dokter Ikke mengatakan, glaukoma karena faktor genetik adalah tipe glaukoma primer yang cukup banyak ditemui.

Faktor risiko lainnya, yaitu orang-orang yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.

Ikke menjelaskan, pada diabetes yang gula darahnya tinggi atau tidak terkontrol, pembuluh darah kecilnya bisa rusak, termasuk yang ada di mata.

Baca Juga: Zat Berbahaya ini yang Bikin Orang Ketagihan Konsumsi Mie Instan, Simak Cara Menanganinya Berikut ini

Selain menyebabkan retinopati diabetic, bisa juga terjadi glaukoma.

Kemudian pada orang dengan penyakit jantung misalnya, kondisi itu bisa menurunkan suplai darah di mata.

Faktor risiko tersebut bisa menyebabkan rusaknya saraf mata hingga terjadilah glaukoma.

“Umumnya tekanan pada bola mata tinggi sehingga merusak saraf mata,” kata Ikke.

Pernah trauma atau kecelakaan pada daerah mata, juga harus diperiksa bagian saraf matanya.

Selain itu, penggunaan obat yang mengandung steroid secara berlebihan juga akan meningkatkan tekanan bola mata dan berisiko glaukoma.

Baca Juga: Jakarta Akan Dilanda Hujan Lebat dalam Beberapa Hari Kedepan, Kedubes Amerika Sampai Keluarkan Peringatan ini

Source : Wiken

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular