Follow Us

Belasan Tahun Tinggal di Tengah Hutan, Pria Paruh Baya Ini Ungkap Alasan Dirinya Jauhi Perkotaan

Helna Estalansa, None - Rabu, 29 Juli 2020 | 17:00
ilustrasi hutan
Pixabay

ilustrasi hutan

Kepada Dedi, Marno menyebut hasil penjualan singkong tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Bak Kisah Tarzan dalam Kehidupan Nyata, Bocah Ini Hidup di Hutan Dibesarkan oleh Kawanan Serigala, Berjalan Merangkak dan Hanya Bisa Melolong untuk Berkomunikasi

"Dapat Rp 20.000 buat beli beras," ujar dia.

Meski belasan tahun tinggal di rumah yang kurang layak, pria asal Subang itu mengaku ikhlas. Baginya, yang penting tak mencuri.

"Yang penting enggak panjang tangan," ujar Marno.

Sementara itu, Dedi Mulyadi memuji semangat dan keikhlasan Marno.

Baca Juga: Terpisah dari Rombongan Berburunya, Mulyadi Hilang 5 Hari di Hutan, Bertahan Hidup Hanya dari Segenggam Beras dan Minum Air dari Lumut

"Pesannya cuma satu, tidak mencuri," ujar Dedi dalam video yang diunggah pada akun Facebook miliknya.

Dedi yang sempat turut masuk ke rumah yang ditinggali Marno akan berupaya membantu.

"Nanti saya akan berkoordinasi dengan Perhutani. Nanti minimal rumahnya tidak seperti ini, dibuatkan rumah panggung," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul 15 Tahun Tinggalkan Hidup Nyaman di Kota, Mantan Supir Bus di Jakarta Ini Pilih Hidup di Tengah Hutan Bersama Istri dan Adiknya, Tak Ada yang Tahu Sebelum Didatangi Dedi Mulyadi

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : Sosok.id

Editor : Hype

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular