Selain itu, orang tersebut juga menunjukkan suasana hati yang tertekan atau kehilangan minat atau kesenangan.
Pedoman tersebut juga mencantumkan beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi apakah seseorang berisiko tinggi mengalami depresi, termasuk faktor-faktor risiko depresi sebagai berikut.
1. Harga diri atau kepribadian
Orang dengan harga diri rendah, mudah diliputi stres atau umumnya selalu merasa pesimis, tampaknya lebih mungkin mengalami depresi.
2. Genetika atau keturunan
Depresi juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau diwariskan dari keluarga.
Misalnya, ada salah satu dari kembar identik mengalami depresi, yang lain akan berpeluang 70 persen menderita penyakit mental yang sama suatu saat dalam hidup mereka.
3. Lingkungan
Apabila seseorang sering mengalami kekerasan, penelantaran, pelecehan atau kemiskinan, faktor risiko ini bisa menyebabkan mereka rentan terhadap depresi.
4. Biokimia otak
Selain ketiga hal tersebut, faktor risiko depresi pada seseorang juga bisa disebabkan oleh perbedaan bahan kimia tertentu di otak, dikutip dari American Psychiatric Association.
Baca Juga: Bisa Atasi Depresi, Inilah Manfaat Mengejutkan dari Kulit Pisang yang Kerap Dianggap Sampah