Penamaan Gandrung berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah rindu akan kasih, tergila-gila karena asmara, atau mendambakan seseorang.
Sementara itu, gandrungan memiliki arti yaitu orang yang sedang kasmaran.
Adapun Loji memiliki arti yaitu sangat besar.
Lambat laun rumah besar milik Tinus tersebut dikenal dengan nama Loji Gandrung.
Pada dasarnya, istilah Loji berasal dari bahasa Belanda Loge, namun masyarakat Jawa lebih mudah melafalkannya dengan bunyi loji.
Dibalik kepemilikannya, Loji Gandrung merupakan karya besar dari arsitek Belanda. C.P. Wolff Schoemaker.
Schoemaker adalah guru besar arsitek di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung).
Berdirinya Loji Gandrung lantas menjadi salah satu bukti kecerdasan Schoemaker merancang perpaduaan gaya arsitektur Eropa dan lokal.
Selain menjadi tempat tinggal, Loji Gandrung juga menjadi saksi bisu sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Ada banyak sejarah panjang yang dilewati Loji Gandrung sebelum akhirnya menjadi rumah dinas Wali Kota Solo.