:blur(7):quality(50)/photo/2023/03/27/pexels-thirdman-8489272-2jpg-20230327104941.jpg)
pada waktu itu aku berharap ada something yang terjadi sama aku," ujar wanita usia 32 tahun itu.
Setelah menulis surat tersebut Marshanda merasa lega.
Bahkan, menurutnya bagi orang yang depresi seperti dirinya, hidup itu rasanya sakit.
Sehingga kematian adalah rezeki yang ditunggunya.
"Setelah nulis itu, rasanya damai waktu itu."
"Jadi ketika orang depresi banget, ngerasa hidup tuh rasanya sakit aja."
"Kematian, kalau dikasih rezeki kematian sama Allah, kematian itu rezeki yang aku tunggu-tunggu."
"Dan itu akan memberikan aku jalan keluar dari hidup yang judulnya sakit setiap hari," terang Marshanda.
Marshanda juga merasa saat dirinya mengalami depresi berat, ia tak memiliki kekuatan.
"Orang yang sudah serendah itu kehancurannya kaya udah ngga punya kekuatan untuk menampung," katanya.
(*)
![[FULL] Gebrak Meja dan Berapi-api, PM Pakistan Tak Gentar Ancaman India](https://assets-studiohub.kompas.com/video2019/73f614858444241bddf143/408ad08a35693caf4883adb2c632b251/t_408ad08a35693caf4883adb2c632b251.jpg)
![[FULL] Gubernur Kaltara Malu Rakyatnya Tergantung dari Malaysia](https://assets-studiohub.kompas.com/video2019/73f614858444241bddf143/93ccf486b1b6c50e93f0acade4c7ad59/t_93ccf486b1b6c50e93f0acade4c7ad59.jpg)
![[FULL] Rekaman CCTV Ledakan Iran dan Komentar Presiden hingga Korban Selamat](https://assets-studiohub.kompas.com/video2019/73f614858444241bddf143/1278d5fef2645ac86bb2d62278812df5/t_1278d5fef2645ac86bb2d62278812df5.jpg)
