“Matanya terbelalak di tengah wajahnya yang lebar … ia tak terlihat seperti pria—tapi seperti monster.”
Ketika ia melihat pria lain dengan betis yang lebih kecil, ia memintanya untuk membawanya, berharap ukuran tubuhnya yang kecil bisa menyelamatkannya.
“Ia milikku,” kata si kurus kepada si pria yang lebih besar betisnya. Dan begitulah yang akhirnya terjadi.
Murad lalu terdaftar sebagai budak—lengkap dengan foto identitas yang akan tersebar ke seluruh militan jika ia nekat melarikan diri. Ia dibawa ke rumah barunya milik seorang hakim ISIS bernama Hajji Salman.
“Kau adalah sabiyya keempatku,” katanya kepada Murad.
“Tiga lainnya sudah menjadi muslim sekarang. Aku melakukan ini untuk mereka. Yazidis adalah orang kafir—itulah sebabnya aku melakukan ini, untuk membantumu.”
Tak lama berselang, Salman menyuruhnya mandi, mengenakan gaun hanya sampai lutut. Ia juga disuruh menggunakan krim penghilang bulu di sekujur tubuhnya.
Baca Juga: Waspada, Prilaku Tidur yang Seperti ini Tunjukkan Jika Kamu Bisa Terkena Serangan Jantung
“Aku berdiri di depan cermin kamar mandi. Aku tahu jika tidak mengenakan make-up apa pun, akau akan dihukum. Aku lalu melihat sebuah tumpukan di samping. Biasanya, keponakanku dan aku sangat menyukai make-up baru. Kami akan berdiri di depan cermin, merias mata dengan warna-warna yang berbeda, lalu menutupi bintik-bintik dengan foundation. Di rumah Hajji Salman, aku hampir tidak kuat melihat diri di depan cermin. Aku memakai lipstik dan riasan mata merah muda—cukup, saya berharap, untuk menghindari pukulan.”
Si Salman ini tabiat suka pamer. Ketika memperkosa Murad, ia akan melenguh sekeras-kerasnya, seolah-olah ingin penjaga dan seluruh Mosul mendengar dan tahu bahwa ia berhasil memperkosa sabiyya.
“Sentuhannya dilebih-lebihkan, kuat, yang artinya sangat menyakitiku … aku seperti anak kecil, menangis karena ingat ibu,” tulis Murad lagi.
Sudah begitu, Murad tak pernah luput dari hukuman. Salman tidak senang dengan caranya membersihkan rumah. Salman juga akan sangat marah jika Murad menangis saat ia memperkosanya