"Ini sangat bagus, semoga membawa keberkahan untuk warga kampung sini," tambahnya.
Sementara itu, Subadi mengaku bahwa tanaman Suweg yang ada di pekarangan rumahnya baru mekar kemarin sore.
"Awalnya ukurannya hanya segenggam, umur 4 hari sudah mulai numbuh. Awalnya cuma kecil hijau. Ternyata kemarin berkembang pas sore langsung banyak lalat. Saya tidak tahu detailnya berapa lama berkembangnya, semoga awet buat tontonan gratis," jelasnya.
Tak hanya itu, Subadi memaparkan bahwa aroma dari tanaman Suweg yang berada dipekarangannya terendus hingga masuk ke dalam rumah.
"Semalam itu, baunya sampai masuk ke dalam rumah. Bahkan, hingga ke dapur saya itu baunya masih terasa," ungkapnya.
Terkait asal-muasal tanaman, Subadi mengaku bahwa tanaman Suweg tersebut diperoleh dari wilayah Jawa Tengah.
"Saya bawa pohonnya dari Desa di Purworejo, awalnya untuk saya masak, lebihnya ada yang bakal tunas. Saya tanam lagi," beber Subadi.
Subadi saat memberikan keterangan kepada awak media terkait tanaman Suweg yang tumbuh di halamannya, Kamis (15/10/2020)
"Jadi beberapa waktu lalu, mau saya masak, sayang kegedean dan tidak mungkin habis, akhirnya saya diemin. Ternyata tumbuh bunga dan jadilah seperti ini," tambahnya.
Subadi pun enggan mengkomersilkan sesuatu yang murni berasal dari alam, sehingga banyak warga yang datang lantaran menghilangkan rasa penasaran.