Mengenal Episode Manik yang Bisa Dorong Penderitanya Bunuh Diri, Diduga di Alami Marshanda Saat Menghilang di Los Angles

Selasa, 28 Juni 2022 | 12:30
(Instagram.com/marshanda99)

Marshanda ditemukan

GridHype.id-Kabar menghilangnya selebriti kenamaan tanah air Marshanda di Los Angles, sontak membuat jagat media sosial Indonesia heboh.

Hal ini pertama kali diketahui dari unggahan sang sahabat, Sheila Salsabila.

Dalam instagram story di akun @sheilasalss, ia menyebut tengah melakukan pencarian karena Marshanda tidak dapat dihubungi.

"Dicari DAY;2 @marshanda,” tulis Sheila.

Saat dikonfirmasi, Sheila membenarkan kabar Marshanda hilang.

Mengutip Kompas.com, saat hari pertama tiba di Los Angeles, Marshanda sudah sulit untuk dihubungi.

Sheila akhirnya memutuskan untuk lapor polisi.

Awalnya Sheila dan Marshanda janji untuk bertemu pada pukul 12.00 waktu setempat.

Namun Marshanda baru memberi kabar pada pukul 21.00 waktu setempat.

Baca Juga: Bikin Panik Satu Indonesia, Kabar Marshanda Hilang di Los Angeles Langsung Dibantah Pihak Keluarga, Sang Adik Ungkap Hal Tak Terduga

Saat itu, Marshanda sempat menghubungi sahabatnya dan mengaku bertemu seseorangdi bandara.

Namun saat bertemu, Marshanda tak menggunakan sepatu dan terlihat bingung.

Selama berada di Los Angeles, Marshanda dikabarkan sudah tiga kali menghilang.

Marshanda diduga dalam keadaan episode manik dari gangguan jiwa bipolar.

Seperti diketahui, wanita kelahiran 10 Agustus 1989 tersebut memang divonis bipolar yakni sebuah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati.

Penderita gangguan ini bisa merasa sangat bahagia lalu kemudian berubah menjadi sangat sedih.

Lantas apa yang dimaksud dengan manik episode yang diduga dialami Marshanda saat menghilang di Los Angles.

Dilansir dari klikdokter.com, gejala manik atau mania merupakan kondisi psikologis yang dapat membuat seseorang mengalami euforia di luar batas.

Episode manik ini merupakan gejala umum dari gangguan bipolar.

Baca Juga: Belajar dari Marshanda yang Idap Tumor Payudara, Ternyata 3 Makanan Ini Perlu Dihindari Jika Tak Ingin Merasakan Hal yang Sama

Ketika penderita bipolar mengalami gejala manik, maka akan berisiko membahayakannya jika tidak ditangani dengan tepat.

Orang dengan gejala mania dapat kehilangan kontrol akan diri mereka sendiri.

Mereka bisa tidak tidur semalaman, atau bisa juga terlibat dalam perilaku berisiko yang membahayakan diri mereka sendiri.

Tidak hanya 2 gejala umum di atas, ada beberapa gejala manik yang perlu Anda waspadai. Berikut ini beberapa gejala manik lainnya:

1. Peningkatan Perilaku Berisiko

Seseorang yang mengalami episode manik mungkin terlibat dalam perilaku yang lebih berisiko.

Salah satunya yang berhubungan dengan uang, seperti impulsif membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, atau melakukan judi online.

2. Penurunan Kebutuhan Tidur

Melansir VeryWell Mind, penurunan kebutuhan tidur juga dapat menjadi tanda dari episode manik.

Baca Juga: Berada di Titik Terendah Hidup Pasca Lepas Hijab dan Bercerai dari ben Kasyafani, Marshanda Ungkap Pernah Hidup Numpang di Sebuah Ruko Lantaran Kehabisan Uang

Namun, pada orang dengan bipolar, episode manik dan masalah tidur dapat saling menyebabkan satu sama lain.

3. Terlibat dalam Banyak Kegiatan Sekaligus

Selama episode manik, Anda mungkin gelisah mencari cara untuk menghilangkan energi ekstra.

Gejala ini sering digambarkan sebagai ledakan dari produktivitas.

Anda mungkin saja masih bekerja sampai larut malam, atau mengerjakan hal-hal yang sebelumnya tidak Anda lakukan.

Semua ini biasanya dilakukan karena Anda tidak dapat mengontrol episode manik yang datang.

4. Banyak Berbicara atau Berbicara dengan Keras atau Cepat

Berbicara dengan keras dan cepat adalah gejala umum dari episode manik tahap awal atau hipomanik.

Penting untuk dicatat bahwa untuk dikategorikan sebagai ucapan cepat, itu harus mewakili penyimpangan dari ucapan biasa orang tersebut.

Baca Juga: Padahal Lagi Bicara Soal Tumor Payudara yang Diidapnya, Marshanda Mendadak Bahas Kematian di Podcast, Denny Sumargo Langsung Panik: Entar yang Salah Gua

Misalnya, biasanya Anda berbicara dengan pelan, tidak terburu-buru dan penuh hati-hati.

Namun, jika seketika Anda berbicara dengan nada yang tinggi, cepat dan banyak kata yang salah itu perlu diwaspadai.

5. Pikiran Bunuh Diri

Dalam beberapa kasus, episode manik dapat mengakibatkan perasaan putus asa atau tidak berharga.

Dapat pula muncul pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

6. Peningkatan Hasrat untuk Seks

Hiperseksualitas adalah gejala manik atau hipomanik yang umum.

Tanda-tandanya mungkin termasuk perilaku seksual yang tidak seperti biasanya atau berisiko seperti mencari pekerja seks, atau menggunakan situs seks dan pornografi.

7. Berpikir Cepat

Baca Juga: Idap Tumor Payudara hingga Singgung Soal Firasat akan Kematian, Marshanda yang Diundang di Podcast Denny Sumargo Langsung Panik

Berpikir cepat menjadi salah satu tanda dari episode manik, yang juga menyebabkan mereka berbicara dengan cepat dan tidak terarah.

Jika ada teman atau orang terdekat yang berperilaku seperti ini, cobalah tanyakan kembali apa yang mereka maksud.

Ini untuk membantunya memperlambat laju berpikirnya.

8. Permusuhan atau Peningkatan Iritabilitas

Waspadalah jika Anda atau orang terdekat tiba-tiba memiliki sifat yang lekas marah karena hal-hal yang tidak masuk akal.

Anda bisa mencari bantuan apabila mengalami atau melihat orang terdekat dengan kondisi ini.

9. Dedikasi Agama yang Berlebihan

Jika anggota keluarga Anda tiba-tiba terlihat sangat agamis, itu bisa menjadi salah satu dari tanda episode manik.

Menjadi patut pada Tuhan bukanlah tindakan yang salah, tetapi orang dengan episode manik bisa sangat berlebihan dalam mendedikasikan dirinya pada agama.

Baca Juga: Syok Usai TahuMarshandaTengah Berjuang Lawan Penyakit Ganas, Ben Kasyafani Ungkap Hal yang Paling DibutuhkanMantan Istri Saat Ini

Jika anggota keluarga Anda ada yang mengalami ini, cobalah ajak bicara apa yang membuatnya berubah menjadi agamis.

10. Delusi Keagungan

Delusi keagungan didefinisikan sebagai rasa ingin dianggap secara berlebihan. Ini bisa meliputi kekuasaan, pengetahuan, atau identitas. (*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com, Halodoc.com, Klikdokter

Baca Lainnya