Nyesel Baru Tahu, Masalah Sepele Ini Ternyata Indikasi Tubuhmu Kekurangan Vitamin, Kenali Gejalanya Sebelum Berakibat Fatal

Selasa, 27 Juli 2021 | 10:30
E+

Ilustrasi perempuan kekurangan vitamin D

GridHype.ID - Masalah kesehatan yang sering tidak kita sadari adalah kekurangan vitamin.

Melansir Hellosehat.com, kondisi kekurangan vitamin ini disebut defisiensi vitamin atau avitaminosis.

Biasanya terjadi apabila tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin sesuai kebutuhannya.

Masalah gizi yang satu ini dapat menimpa semua orang dari tiap kelompok usia.

Namun, yang paling berisiko yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.

Hal ini disebabkan karena kebutuhan gizi mereka lebih besar dibandingkan kelompok lainnya.

Sayangnya, defisiensi vitamin sering kali baru terdiagnosis atau bahkan terdeteksi saat kondisinya sudah cukup parah.

Selain itu, defisiensi vitamin hanya dapat dideteksi dengan tes darah dan kondisi ini biasanya dapat diperbaiki dengan suplemen vitamin oral (melalui mulut) atau injeksi.

Namun, avitaminosis tingkat ringan sudah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang nyata, loh.

Penyebab kekurangan vitamin meliputi pola makan yang tidak seimbang, konsumsi obat yang mengganggu penyerapan zat gizi, atau keduanya.

Baca Juga: Buat Kamu yang Miliki Alegri Hati-hati, Mulai Sekarang Jangan Sembarang Makan Sayuran ini Secara Berlebihan Jika Masih Sayang Nyawa

Gejala kekurangan vitamin

Berbagai gejala defisiensi vitamin penting dikenali untuk mendukung diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan gizi ini.

Melansir Kompas.com dari Very Well Health, biasanya gejala kekurangan vitamin tidak menunjukkan gejala yang jelas sampai kita mengalaminya beberapa bulan.

Beberapa gejala kekurangan vitamin yang umum terjadi, meliputi:

- Kelelahan atau energi rendah

- Hilangnya kepadatan tulang

- Kulit dan rambut kering

- Depresi

- Sifat lekas marah

- Mudah memar atau berdarah

- Luka sulit sembuh

- Mudah terkena infeksi

- Perubahan warna kulit (biasanya hanya di area kecil atau menumbulkan bercak di kulit)

Jika mengalami kondisi yang mengarah pada gejala kekurangan vitamin, siapa saja disarankan untuk dapat berkonsultasi dengan dokter.

Dilansir dari Medical News Today, kekurangan vitamin berkepanjangan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Masalah kesehatan ini bahkan mungkin saja tidak akan membaik dengan pengobatan.

Baca Juga: Dijamin Tidak Cepat Busuk, Begini Cara Mudah Menyimpan Pisang Agar Tetap Awet Selama Berhari-hari

Defisiensi vitamin yang parah di antaranya dapat menyebabkan:

- Penurunan sensasi pada tangan dan kaki

- Kelemahan jari kaki dan jari tangan

- Kehilangan penglihatan

- Hilang ingatan

- Perubahan perilaku

- Sesak napas Takikardia (detak jantung yang cepat)

Pada ibu hamil, kekurangan vitamin bukan hanya dapat mencelakakan dirinya sendiri tapi juga bayi yang di kandung.

Kekurangan vitamin pada kehamilan bisa menjadi masalah serius yang mengakibatkan masalah perkembangan bayi.

Gejala kekurangan vitamin yang kurang umum

Perlu diketahui bahwa ada beberapa kondisi yang dapat dikaitkan dengan gejala defisiensi vitamin, tetapi tidak terlalu umum.

Efek langka dari kekurangan vitamin meliputi:

- Sindrom kaki gelisah

- Insomnia (kesulitan tidur)

- Peningkatan risiko stroke

- Penyakit tulang belakang

Baca Juga: 5 Makanan ini Memiliki Kandungan Vitamin D, Upaya Jaga Kondisi Tubuh Tetap Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh, kita perlu memerhatikan pola makan tang sehat dan seimbang.

Sebab, dengan asupan makanan yang bergizi sudah mampu mencukup kebutuhan vitamin harian tubuh.

Berikut adalah 13 vitamin esensial yang perlu kita dapatkan:

- Vitamin A,

- Vitamin D,

- Vitamin E,

- Vitamin K,

- Vitamin C,

- Vitamin B1 (Thiamino),

- Vitamin B2 (Riboflavin),

- Vitamin B3 (Niacin),

- Vitamin B5 (Asam pantotenat),

- Vitamin B6 (Pyroxidine),

- Vitamin B7 (Biotin),

- Vitamin B9 (Folat),

- Vitamin B12 (Cobalamin).

Baca Juga: Vitamin D Mulai Banyak Disebut di Masa Pandemi, Berikut 5 Manfaatnya yang Sayang Banget Kalo Dilewatkan

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com, Hellosehat.com

Baca Lainnya